Sabtu, 08 Oktober 2016

EKONOMI TEKNIK (CASH FLOW)

Pengertian Ekonomi Teknik


Analisis ekonomi teknik (engineering economic analysis) adalah bagian dari ilmu ekonomi yang diaplikasikan pada proyek-proyek teknik. Digunakan oleh para insinyur untuk mencari solusi terbaik dengan mengukur nilai ekonomi dari setiap alternatif solusi yang potensial.
Masalah yang dapat diselesaikan menggunakan alnalisis ekonomi teknik adalah masalah yang memiliki tiga karakteristik berikut:

1.  Masalah itu cukup penting, dan memerlukan pemikiran dan usaha serius dalam pemecahannya.
2. Masalah tersebut tidak dapat diselesaikan dalam benak kita tapi memerlukan analisis yang teliti yang mengorganisasikan setiap elemen masalah dan semua konsekuensi yang mungkin terjadi, dan tidak dapat diselesaikan sekaligus.
3. Masalah itu memiliki aspek ekononis  yang cukup penting sebagai komponen yang mengarahkan analisis pada keputusan.

CASH FLOW

Cash flow (aliran arus)adalah sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktifitas perusahaan, dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi  dana uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi beberapa macam yaitu:
1.       Fungsi likuiditas
Yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
2.       Fungsi anti inflasi
Yaitu dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli dimasa datang dan dapat dicairkan dengan relatif cepat
3.       Capital growth
Dana yang diperuntukan untuk penambahan perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.

Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1.       Aliran kas awal (Initial Cash Flow)
Merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaranuntuk kegiatan investasi misalnya: pembelian tanah, gedung biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out Flow)
2.       Aliran kas operasional (Operational Cash Flow)
Merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum,dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow)
3.       Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow)
Merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti nilai sisa modal kerja atau nilai sisa proyek lainnya yaitu penjualanperalatan proyek

ISI DAN FORMAT ARUS KAS
Berikut contoh format Laporan Arus Kas
Cash Flow Statement
Informasi yang dibutuhkan untuk membuat laporan aruskas biasanya berasal dari :
v Neraca komparatif
v Laporan laba-rugi berjalan (profit and lost statement)
v Data transaksi terpilih
Cash Flow From Operating Activity $ xxx
Cash Flow From Invested Activity $ xxx
Cash Flow From Financing Activity $ xxx
Plus (minus) Cash $ xxx
Cash Beginning $ xxx
Cash Ending $ xxx

a) Aktivitas Operasi (Operating Activity), Yaitu aktivitas kas yang berkaitan dengan aktivitas operasi perusahaan.
- Arus Kas Masuk
- Penjualan barang dagangan
- Dividend
- Pendapatan bunga
- Arus Kas Keluar
- Pembayaran pembelian barang dagangan
- Pembayaran pembelian perlengkapan
- Pembayaran pajak

b) Aktivitas Investasi (Invested Activity), Yaitu aktivitas kas yang berkaitan dengan aktivitas Investasi perusahaan.
- Arus Kas Masuk
- Penjualan aktiva tetap
- Penjualan Ekuitas perusahaa lain
- Pengembalian pokok pinjaman
- Arus Kas Keluar
- Pembelian Aktiva Tetap
- Pembelian Obligasi dan ekuitas perusahaan lain
- Pinjaman kepada pihak ketiga

c) Aktivitas Pendanaan atau Keunagan (Financing Activity)
  Yaitu aktivitas kas yang berkaitan dengan aktivitas pendanaan (financial) perusahaan. Termasik pinjaman dari kreditur dan pengembalian pokok pinjaman dari kredirur dan pengembalian pokok pendapatan simber dana dari pemilikan dan mengembalikan investasi.
- Arus Kas Masuk
- Hasil dari pinjaman
- Penerbitan saham ekuitas sendiri
- Arus Kas Keluar
- Pelunasan pokok pinjaman
- Pembelian kembali saham perusahaan sendiri
- Pembayaran Deviden


Arus kas masuk dan arus kas keluar yang diklasifikasikan menurut aktivitas diatas dapar ditunjukan dalam ilustrasi berikut :
Operating Activity
• Ketika Penerimaan Kas (pendapatan) melebihi Pengeluaran Kas (beban) 

POOL CASH
Invested Activity
• Penjualan Aktiva Tetap Perusahaan
• Penjualan Sekiritas Hutang, atau sekuritas lain
• Penagihan Pinjaman Jangka Panjang

Financing Activity
• Penerbitan Sekuritas Equitas
• Penerbitan Hutang (Obligasi dan wesel)
 Operating Activity
• Ketika Pengeluaran Kas melebihi Penerimaanan Kas (pendapatan)
  Invested Activity
• Pembelian Aktiva Tetap Perusahaan
• Pembelian Sekiritas Hutang, atau sekuritas lain
• Pinjaman Pinjaman Jangka Panjang
Financing Activity
• Pembayaran Deviden
• Penembudan Hutang
• Pembelian kembali modal saham

- Arus Kas Masuk
- Arus Kas Masuk
- Arus Kas Keluar
- Arus Kas Keluar

5. PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS

       Dalam menyusun sebuah laporan arus kas terlebih dahulu kita menyusun data posisi keuangan terlebih dahulu agar mudah dalam menganalisis efek kas dalam aktivitas perusahaan. Data posisi keuangan dapat kita peroleh dari laporan laba/rugi konsolidasi dan neraca konsolidasi dua periode terkhir. Selain itu data tersebut juga dapat diperoleh dari transaksi-transaksi (data-data) khusus yang memiliki efek terhadap posisi keuangan perusahaan.
Setelah pemilihan data tersebut, kita juga perlu memverivikasi data yang telah tersusun kedalam salah satu kategori aktivitas perusahaan. Ini dapat kita ketahui melalui analisis efek perubahan saldo sebuah akun dalam jenis aktivitas yang dijalankan perusahaan.
   



Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :

1. Menentukan minimum kas.
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran.
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk   menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4.Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.







Contoh kasus 
CASH FLOW Bulan Maret

*PENJUALAN PASHMINA
Modal : Rp 190.000,00 (@Rp 19.000,00) 
Persediaan awal : 10 buah
No                   Harga            Laba
Sisa : 3  buah





1  Rp    30.000,00    Rp  11.000,00












2  Rp    25.000,00    Rp    6.000,00












3  Rp    25.000,00    Rp    6.000,00












4  Rp    25.000,00    Rp    6.000,00












5  Rp    30.000,00    Rp  11.000,00












6  Rp    25.000,00    Rp    6.000,00












7  Rp    30.000,00    Rp  11.000,00












Total  Rp  190.000,00    Rp  57.000,00













*PESANAN SERAGAM IMAKA
Modal Awal : Rp 1.000.000,00
Jumlah Pesanan : 17 potong 
Harga per @ : Rp 90.000,00
Tanggal pesanan : 28 Februari 2014
Tanggal Terima : 8 Maret 2014
Kebutuhan :













1. ALAT DAN BEBAN













 No     Nama barang Jumlah barang        Harga/@       Total Harga










    Kain     20 m  Rp        25.000,00      Rp  500.000,00










2
    Benang    3 biji  Rp          1.500,00      Rp      4.500,00










3
    Kancing   1 gros  Rp          5.000,00      Rp      5.000,00










4
    Obras   17 potong  Rp             750,00      Rp    12.750,00










5
    Lubang kancing    17 potong  Rp             800,00      Rp    13.600,00










6
    Bordir   17 potong  Rp        20.000,00      Rp  340.000,00










7
    Tenaga kerja   17 potong  Rp          5.000,00      Rp    85.000,00










8
    Listrik   17 potong  Rp        10.000,00      Rp    10.000,00










                Total      Rp  970.850,00











2. HARGA
Harga per @ : Rp 90.000,00
Total harga   : 17 potong x Rp 90.000,00 = Rp 1.530.000,00
Laba Bersih  : Rp 559.150,00
Keterangan :
DP        : Rp   450.000,00
Piutang : Rp 1.080.000,00

*PESANAN BATIK SOGA
Jumlah pesanan  : 69 potong
Tanggal pesanan : 25 Februari 2014
Tanggal selesai   : 15 Maret 2014
Kebutuhan :
No Nama Barang Jumlah barang Harga/@     Total Harga










1 Benang  1 dosin  Rp        13.500,00     Rp    13.500,00










2 Kancing hias 4 gros  Rp        48.000,00     Rp  192.000,00










3 Kancing ceplis 4 bungkus  Rp          4.500,00     Rp    18.000,00










4 Tangerin 8 m  Rp          3.300,00     Rp    26.400,00










5 Kain keras 2 m  Rp        11.000,00     Rp    22.000,00










6 Obras 69 potong  Rp             750,00     Rp    51.750,00










7 Lubang kancing 69 potong  Rp             600,00     Rp    41.400,00










8 Tenaga kerja 69 potong  Rp          5.000,00     Rp  345.000,00










9 Listrik 69 potong      Rp    25.000,00










Jumlah     Rp  735.050,00


























HARGA :
NO        JUMLAH BARANG    HARGA SATUAN         JUMLAH











1
    62 potong  Rp        30.000,00  Rp  1.860.000,00











2
      5 potong  Rp        37.000,00  Rp     185.000,00











3
      2 potong  Rp        37.500,00  Rp       75.000,00











Total       69 potong  Rp  2.120.000,00



























Laba bersih : Rp 2.120.000,00 - Rp 735.000,00 = Rp 1.384.950,00
 




Referensi: